Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Tips Jitu Lolos Publikasi di Jurnal Ilmiah Bereputasi

Komprehensif
15 Jul 2025, 02:34 WIB Last Updated 2025-07-14T19:37:06Z

Buku, kacamata, dan pensil di atas meja dengan latar oranye sebagai ilustrasi menulis artikel ilmiah
Tips Jitu Lolos Publikasi di Jurnal Ilmiah Bereputasi. [Dok. Ilustrasi]

 Jakarta, komprehensif.id — Menembus publikasi di jurnal ilmiah bereputasi tak cukup modal penelitian bagus. Butuh strategi matang mulai dari struktur, etika, hingga cara revisi. Panduan terbaru Juli 2025 mengingatkan para akademisi untuk jeli memperhatikan detail teknis dan logika penulisan.


Panduan resmi yang dirilis Rabu (1/7/2025) menyebut struktur artikel ideal meliputi: judul maksimal 15 kata, abstrak dwibahasa 250 kata, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, lalu kesimpulan. Format teknis mengikuti font Times New Roman 11, spasi tunggal, dua kolom, dengan margin kiri/atas/bawah 3,5 cm dan kanan 2 cm.


"Abstrak harus memuat latar belakang, metode, hasil inti, plus 3–5 kata kunci strategis," tulis panduan tersebut.


Dr Sunaryo dari Bunghatta Academy mengingatkan, logika penelitian lebih penting di tahap awal. "Abaikan dulu tata bahasa saat menulis draf awal. Fokus pada logika penelitian. Penyempurnaan bahasa belakangan," ujarnya.



Revisi Jadi Penentu Utama


Revisi disebut sebagai faktor penentu artikel diterima atau tidak. Akademisi disarankan melakukan review internal bersama rekan sejawat untuk mencari celah ide. Pastikan tingkat plagiarisme rendah, dengan similarity index di bawah 15% melalui Turnitin atau iThenticate.


Gunakan kalimat aktif dengan transisi logis seperti “selanjutnya” atau “dengan demikian” supaya mudah dibaca. Tabel dan grafik juga dianjurkan untuk memperjelas hasil.



Pilih Jurnal yang Tepat


Memilih jurnal bereputasi juga butuh strategi. Pastikan jurnal terindeks di Scopus, SINTA, atau DOAJ, dan hindari jurnal predator. Gunakan referensi terbaru, minimal 80% terbit dalam lima tahun terakhir dengan sitasi APA edisi kelima.


Samodra Ilmu menyarankan, tanggapi komentar reviewer secara detail. “Kalau saran kurang relevan, jelaskan alasannya dengan sopan,” kata mereka.


Green Publisher mencatat jurnal terindeks Scopus Q1–Q4 masih jadi incaran akademisi. Proses review biasanya makan waktu 6–12 bulan. “Gunakan template jurnal sejak awal untuk menghemat waktu,” tambah mereka.


Dengan memahami struktur penulisan, strategi revisi, dan pemilihan jurnal yang tepat, peluang artikel menembus jurnal internasional bereputasi makin besar.


(mis)

Iklan

iklan