Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

PSI Rintis Gaya Politik Baru lewat Pemilihan Ketua Terbuka

Komprehensif
19 Jul 2025, 16:30 WIB Last Updated 2025-07-19T09:30:01Z

Elva Farhi Qolbina berkerudung duduk di barisan peserta Kongres PSI Solo
Ketua DPW PSI Jakarta Elva Farhi Qolbina (berkerudung) menghadiri Kongres PSI di Graha Saba Buana, Solo, Sabtu (19/7/2025).

 Solo, komprehensif.id — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merintis budaya politik baru dengan menggelar Pemilihan Raya 2025 untuk memilih ketua umum secara langsung oleh anggota.


"Dengan adanya Pemilihan Raya ini, kami mencoba membangun sebuah budaya politik baru, di mana pimpinan sebuah partai dipilih secara langsung oleh para anggotanya," ujar Ketua DPW PSI Jakarta, Elva Farhi Qolbina, usai pembukaan Kongres PSI pertama di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025).


Elva menjelaskan, mekanisme ini menjadikan PSI lebih demokratis sebagai ‘Partai Terbuka’, sebuah istilah yang kerap diungkap Presiden ke-7 RI Joko Widodo.


"Selama ini mungkin ada banyak orang yang bertanya-tanya apa maksud dari ‘Partai Terbuka’ seperti halnya disampaikan Pak Jokowi dahulu. Nah, Pemilihan Raya ini merupakan bentuk konkret dari ‘keterbukaan’ yang dimaksud. Sekarang, anggota PSI tidak mempedulikan apa latar belakang dan jabatannya di partai, bisa memilih sendiri ketumnya, selama memegang kartu keanggotaan," jelasnya.


Menurut Elva, terobosan ini sekaligus menjawab keinginan masyarakat, khususnya generasi muda, akan politik yang lebih inklusif.


“Terobosan ini kami buat, salah satunya untuk menjawab keresahan anak-anak muda yang ingin lebih memiliki dan dekat lagi dengan perpolitikan di tanah air, terutama melalui partai politik,” ungkap Elva.


Bahkan, kata dia, bukan tidak mungkin kelak anak-anak muda biasa yang berprestasi juga bisa mencalonkan diri sebagai ketua umum.


"Siapa tahu, anak-anak muda itu ke depannya tidak hanya sekadar bisa memilih siapa Ketum PSI, tapi juga bisa mencalonkan dirinya sendiri, meskipun ia adalah seorang yang biasa-biasa saja, tapi berprestasi dan bisa mengumpulkan dukungan cukup dari kader untuk menjadi pemimpin partai kami," bebernya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovanie mengungkapkan bahwa gagasan Pemilihan Raya ini muncul dari putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang juga calon ketum petahana.


“Saudara-saudara sekalian, gagasan (Pemilihan Raya) ini datang justru dari salah satu kandidat, yaitu Mas Kaesang Pangarep. Siapapun saudara-saudara sekalian, yang datang paling belakangan pun di partai ini, bisa menjadi Ketua Umum PSI di masa-masa yang akan datang, di masa selawaktu ini,” ujar Jeffrie disambut sorakan peserta kongres, Sabtu (19/7/2025).



(martinus)

Iklan

iklan